Mengutip pernyataan Ketua Komisi Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, yang dimuat di harian Kompas, mengungkapkan 70% anak-anak dan remaja terpengaruh oleh iklan rokok. Terpengaruhnya remaja atas iklan rokok memicu mereka mulai mengkomsumsi rokok. Padahal selain berdampak buruk pada kesehatan, merokok juga dapat menurunkan intelektualitas anak. Jangankan merokok, terkena asap rokok saja sudah menurunkan intelektual anak.
Ironisnya merokok tidak mengenal miskin atau kaya, karena harga rokok di Indonesia juga sangat murah, yaitu terendah setelah Kamboja. Apakah dengan menaikkan harga rokok, bakalan remaja tidak merokok lagi? Mungkin iya atau tidak
Oleh sebab itu, perkenalkanlah sejak dini mengenai bahaya rokok bagi remaja Anda. Hal ini setidaknya membuat remaja berpikir dua kali untuk menjadi kecanduan. Berikan nasihat untuk menghindari pergaulan dengan remaja perokok lainnya. Rokok memang membuat diri menjadi lebih enak untuk sementara namun dapat berdampak fatal nantinya.
No comments:
Post a Comment